Kamis, 12 Juni 2014

Psikologi Perkembangan - Remaja ----- semester 2

Pengertian Remaja

Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.

Definisi
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun. Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa.Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan.
Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mentalemosional,sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.


Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:
·         Masa remaja awal, 12 - 15 tahun
·         Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun
·         Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun

Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:192) Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.





PERUBAHAN FISIK REMAJA

A.    CIRI-CIRI REMAJA AWAL (Teenagers)

·        Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
·        Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai tinggi ortu.
·        Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang.
·        Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
·        Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 12-14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria.
·         Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
·        Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th. Biasanya pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.

B.    PUBERTAS
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung, 1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh.
Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak.

C.     MASA REMAJA AKHIR SEBAGAI MASA ADOLESSENCE
Masa remaja akhir adalah masa transisi perkembangan antara masa remaja menuju dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 17-22 tahun.  Pada masa ini terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan. (Anna Freud, dalam buku Hurrlock).
Adolessense berasal dari kata adolescere yang artinya: “tumbuh”, atau ”tumbuh menjadi dewasa” untuk mencapai “kematanga”, kematangan adolessense mempunyai arti luas mencakup kematangan mental, emosional, seksual dan fisik.[4]Pada masa adolessense ini adalah masa terjadinya proses peralihan dari masa remaja atau pemuda ke masa dewasa. Jadi masa ini merupakan masa penutup dari masa remaja atau pemuda. Masa ini tidak berlangsung lama, oleh karena itu dengan kepandaiannya, seseorang yang dalam waktu relatif singkat sekali telah sampai kemasa dewasa.
Banyak pendapat tentang masa adolescence ini akan tetapi pada umumnya, berkisar 17,0-19,0/21,0 tahun. Pada masa adolescence ini sudah mulai stabil dan mantap, ia ingin hidup dengan modal keberanian, anak mengenal aku-nya, mengenal arah hidupnya, serta sadar akan tujuan yang dicapainya, pendiriannya sudah mulai jelas dengan cara tertentu. sikap kritis sudah semakin nampak, dan dalam hal ini sudah mulai aktif dan objektif dalam melibatkan diri ke dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Juga dia sudah mulai mencoba mendidik diri sendiri sesuai pengaruh yang diterimanya. Maka dalam hal ini terjadi pembangunan yang esensial terhadap pandangan hidupnya, dan masa ini merupakan masa berjuang dalam menentukan bentuk/corak kedewasaannya
CIRI-CIRI REMAJA AKHIR
·        Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.
·        Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.






Perkembangan Psikologi Remaja

Bicara tentang psikologi remaja tentu tak lepas dari perkembangan psikologis remaja. Pada fase perkembangan psikologi remaja, anak harus mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakannya.

Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja

 

a.     Perkembangan Fisik Psikologi Remaja
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :

1) Ciri-ciri Seks Primer
Perkembangan psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung. Psikologi remaja

2) Ciri-ciri Seks Sekunder
Perkembangan psikologi remaja pada seksualitas sekunder adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara proporsional.

b.     Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut
·        Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
·        Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
·        Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
·        Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
·        Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
·        Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
·        Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
·        Perkembangan Emosi Psikologi Remaja

Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :
·        Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
·        Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang

Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :
·        Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
·        Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak
c.      Pekembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain). psikologi remaja

d.     Perkembangan Sosial Psikologi Remaja
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.

e.     Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
1.     Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
2.     Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
3.     Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
4.     Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
5.     Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri







Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya

f. Perkembangan Kesadaran Beragama
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat.  Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya.Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan ujian.




MASALAH FISIK SERTA MASALAH PERKEMBANGAN REMAJA

A.    Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku remaja
Seorang anak dikatakan remaja pada batasan-batasan usia tertentu. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi.
Pertumbuhan fisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, hal ini tampak pada perilaku remaja yang canggung dalam proses penyesuaian diri. Remaja isolasi diri dari pergaulan, perilaku emosi seperti gelisah, mudah tersinggung serta melawan kewenangan, dan sebagainya.Perubahan fisik pada masa puber mempengaruhi semua bagian tubuh, baik eksternal maupun internal, sehingga mempengaruhi keadaan psikologis remaja. Meskipun akibatnya biasa sementara, namun cukup menimbulkan perubahan dalam perilaku, sikap, dan kepribadian.Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya. Huirlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi pada remaja adalah sebagai berikut:
1)    Ingin menyendiri
Perubahan pada masa remaja ini mulai terjadi ditandai dengan anak yang menarik diri dari berbagai kegiatan keluarga dan sering bertengkar dengan teman-teman dan anggota keluarganya. Mereka sering melamunkan akan dirinya yang tidak dimengerti atau diperlakukan kurang baik oleh lingkungan dan orang-orang disekitar mereka.

2)    Bosan
Anak remaja mengalami kebosanan dengan permainan yang biasanya digemarinya juga dengan tugas-tugas sekolah, kegiatan social pada umumnya. Anak sedikit sekali bekerja dan biasanya diikuti dengan menurunnya prestasi di berbagai bidang.


3)    Inkoordinasi
Pertumbuhan yang terjadi dengan sangat pesat dan tidak seimbang mempengaruhi koordinasi gerakan, ditandai dengan merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu.
4)    Antagonis social
Remaja sering kali tidak mau bekerja sama, sering membantah dan menentang.
5)    Emosi yang meninggi untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil.Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan kecenderung merupakan  ciri-ciri awal masa remaja. Masa ini ditandai dengan merasa khawatir, gelisah, dan cepat marah.
6)    Hilangnya kepercayaan diri
Anak remaja yang sebelumnya sangat yakin terhadap diri sendiri menjadi takut akan kegagalan karena menurunnya daya tahan fisik menurun disebabkan kritik yang bertubi-tubi dari orang tua dan teman-temannya.
7)    Terlalu sederhana
Anak remaja akan menjadi sangat sederhana dalam segala penampilan dikarenakan takut orang lain memperhatikan perubahan yang dialaminya dan memberikan komentar buruk.

Umumnya perubahan fisik tersebut menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada dirinya.
Pengaruh akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan atau keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka.
Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv  (Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al).

B.    Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku remaja
1.     Remaja Awal

A.    Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk ketidaktentuan dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang lain.

B.     Status remaja awal yang membingungkan
Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan. Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”. Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat teguran sebagai “orang dewasa”Karena itu, mereka bingung akan status mereka.

C.     Banyak masalah yang dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengutamakan emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.

2.     Remaja Akhir
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis.
A.    Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian. Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.

B.      Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya), menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya.

C.     Menghadapi masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan pikir remaja akhir yang telah lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.

D.    Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stresssehingga muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka.

E.     Perubahan Fisik Selama Masa Remaja
Sebelum masa remaja ini disebut sebagai PERIODE PUBERTAS (ambang pintu masa remaja). PUBERTAS jelas berbeda dengan masa REMAJA, walaupun bertumpang tindih dengan masa remaja awal.




USAHA MEMBANTU PERTUMBUHAN FISIK REMAJA

Permasalahan dalam pertumbuhan fisik remaja sering disebabkan karena perasaan dan  fikiran mengenai fisiknya. Adanya bentuk tubuh yang diidamkan dan fikiran untuk dicapainya. Bila dirinya tidak dapat  menyamai seperti yang diidamkan  akan menimbulkan rasa cemas bagi remaja. Perilaku, sikapnya akan mengalami perubahan karena dia menilai dirinya berbeda dari teman sebayanya. Remaja banyak perhatian terhadap kelompok, perilaku remaja akan banyak dipengaruhi oleh perilaku kelompok.

Pengembangan program kelompok remaja kearah kegiatan yang bernilai positif oleh para tokoh masyarakat dan sekolah, merupakan upaya membantu para remaja dalam perubahan fisik mereka. Kegiatan bernilai positif seperti olahraga, pramuka dan seni dapat menumpuk pertumbuhan fisik remaja sedangkan kegiatan yang bernilai negatif seperti ngebut, bergadang dimalam hari , minum-minum keras dan semacamnya akan mengganggu kesehatan. Kelompok remaja yang dapat dibentuk disekolah seperti kelompok olahraga, kelompok seni, kelompok belajar. Kelompok remaja dapat pula terbentuk diluar sekolah, seperti kelompok olahraga, kesenian, pramuka dan sebagainya. Pengembangan kegiatan pramuka, penyelenggaraan kesenian kesegaran jasmani dan pembiasaan hidup bersih perlu diprogram sebagai kegiatan yang dapat membentuk mereka untuk belajar teratur dan bertanggung jawab.

Disamping upaya yang telah dikemukakan diatas, baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan dengan perubahan tersebut. Penjelasan atau informasi yang diberikan pada remaja dapat meliputi berbagai hal, yaitu berkaitan dengan kesehatan, penataan diri, konsep tentang daya tarik, baik fisik maupun psikis. 

Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja. Dalam batas-batas tertentu, proses pembelajaran dapat diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat membantu percepatan pertumbuhan fisik subjek didik.




Dalam proses pembelajaran itu dapat diupayakan berbagai stimulus secara sistematis, antara lain:

1.     Menjaga kesehatan badan. Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olah raga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila ternyata masih juga terkena penyakit, haruslah segara diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.

2.     Memberi makanan yang baik. Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar, sehat, dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan akan menentukan pula pertumbuhan anak. Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut:

·        Menyediakan sarana dan prasarana. Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas, tempat duduk dan meja, dan sebagainya.
·        Waktu istirahat. Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat yang cukup sangat diperlukan.
·        Diadakannya jam olah raga bagi siswa. Pelajaran olah raga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak karena dengan olah raga yang dijadwalkan secara teratur oleh sekolah berarti pertumbuhan fisik anak akan memperoleh stimulasi secara teratur pula.




DAFTAR PUSTAKA
1.     Pengertian Remaja dikutip dari :
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

2.     Perkembangan Remaja dikutip dari : http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/

3.     Masalah Perkembangan Serta Usaha Membantu Pertumbuhan Remaja dikutip dari :
·        Hurlock, Elizabeth B., Developmental Psychologi A. Life-Span
·        Approach,Diterjemahkan: Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991.
·        Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press, 2010
·        Mappiare, Andi.1982.Psikologi Remaja.Surabaya:Usaha Nasional


2 komentar:

  1. terimahkasih
    http://http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fariezaki%2F.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Caesars Palace Casino - DrmCD
    Located in Las 안산 출장샵 Vegas, Caesars Palace is a five-minute walk 영천 출장샵 from 광명 출장안마 The Strip casino. It is 논산 출장마사지 part of the Caesars Palace 영주 출장안마 Collection and includes a selection of fine

    BalasHapus